Thursday 25 June 2015

BALASAN SYURGA BUAT WANITA

•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

السلام عليكم ورحمة الله و بركاته



Keadaan wanita di dunia ini tidaklah lebih dari :

-Mereka meninggal sebelum sempat menikah.

-Mereka meninggal setelah diceraikan suaminya dan belum

sempat menikah dengan yang lain.



-Mereka telah menikah akan tetapi suaminya tidak bersamanya

di surga, semoga Allah SWT melindungi kita dari hal ini.

-Mereka meninggal setelah suaminya meninggal.

-Suaminya meninggal dan mereka tetap tidak bersuami baru hingga meninggal.

-Suaminya meninggal kemudian merekapun dinikahi oleh lelaki lain.


Keadaan di atas masing-masing kelak akan mempunyai balasan

tersendiri saat mereka di syurga seperti berikut:

wanita yang meninggal sebelum sempat menikah maka Allah SWT

akan menikahkan mereka di syurga dgn seorang lelaki

dari penduduk dunia ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

''Di syurga tidaklah ada orang yang membujang (tidak memiliki pasangan).(HR.Muslim)



Syeikh Ibn'utsaimin brkata:''apabila seseorang belum menikah,

yaitu seorang wanita di dunia ini, maka sesungguhnya Allah SWT akan menikahkannya

degan lelaki yang ia sukai di syurga, kerana kenikmatan syurga tidaklah hanya untuk lelaki saja.

akan tetapi semuanya adalah juga untuk lelaki dan wanita termasuk bentuk kenikmatan (syurga) adalah perkahwinan. (Al-Majmu'.Al-Tsamin.1/175) maksudnya akan menikah dengan salah seorang dari mereka.




Wanita yang meninggal setelah sempat menikah, maka saat di syurga ia untuk suaminya yang dahulu.

Wanita yang suaminya meninggal kemudian tetap tidak menikah setelah kematian suaminya hingga 

ia pun meninggal, maka ia akan tetap menjadi isterinya di syurga.



Wanita yang suaminya meninggal dan kemudian menikah dgn lelaki lain, maka ia

untuk suaminya yang paling terakhir, walaupun sempat menikah berkali-kali, berdasarkan sabda 

Rasulullah SAW: "Wanita adalah untuk suami terakhirnya,''

(silsilah Al-Ahadits Al-shahihah li Al-Albani,1281).




Dan berdasarkan perkataan Hudzaifah ra. kepada istrinya,''jika kamu menikah dengan siapapun

sepeninggalku sesungguhnya wanita saat di syurga adalah untuk suami terakhirnya di dunia

kerana itulah Allah SWT pun mengharamkan isteri-isteri Nabi untuk dinikahi oleh orang lain

sepeninggalnya kerana mereka itu kelak akan menjadi isteri-isterinya di surga,(silsilah Al-Ahadits

Al-shahihah li Al-Albani,1281)


Pertanyaan bila ada yang berkata: ''Sesungguhnya tersebut dalam do'a jenazah kita membaca:
''Dan gantikanlah(untuknya)suami yang lebih baik dari suaminya (yg terdahulu),''(HR.Muslim)

Maka jika ia telah bersuami, bagaimana kita mendoakan untuknya dengan doa seperti itu dan kita mengetahui bahwa suami di dunia akan menjadi suami di syurga akan tetapi bila ia belum mempunyai suami dimanakah suaminya..?

JawaPan:adalah seperti yang disebutkan oleh Syeikh Ibn'Utsaimin yaitu,''jika dia belum menikah,maka yang dimaksudkan adalah suami yang lebih baik dari suami yang ditakdirkan untuknya jika ia tetap hidup, adapun jika dia sudah menikah maka yang dimaksud dengan suami yang lebih baik adalah yang lebih baik sifat-sifatnya di dunia kerana yang disebut dengan menggantikan adalah bisa dengan menggantikan orangnya seperti bila kita menukar kambing dgn unta atau menganti sifat-sifatnya seperti bilamana kita berkata: semoga Allah menggantikan kekufuran orang itu dgn keimanan atau seperti pada firman Allah SWT:


''(Yaitu) pada hari (ketika) bumi digantikan dgn bumi yg lain dan (demikian pula) langit...(QS.Ibrahim.:48).

Dimana buminya adalah tetap bumi ini akan tetapi diratakan dan langitnya adalah tetap langit ini akan tetapi terbelah,''(Al-Bab Al-Maftuh,3/23-24)


CREDIT : https://www.facebook.com/notes/ummu-alaydrus/balasan-syurga-buat-wanita/10150287516480395?pnref=lhc

Tuesday 2 June 2015

CARILAH ALLAH



CARILAH ALLAH WAHAI SAUDARAKU...ENGKAU PASTI MENJUMPAINYA

Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan: “Wahai saudaraku, engkau mengaku Islam dan mengaku memiliki Kitab Suci yang bernama Al-Quran. Sesungguhnya jika engkau beramal (bertingkah laku dan berakhlak) berdasarkan Al-Qur’an, maka engkau akan mudah menempati darjat di sisi Allah.

Dengan beramal berdasarkan sunah Rasulullah, engkau akan menempati kedudukan di sisi Nabi Muhammad Saw. Janganlah engkau berhenti mengamalkan ара yang terkandung di dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an itu sebagai pengharum dan sebagai sumber resapan kaum sufi. Al-Qur’an juga menjadi pembuka pintu kedekatanmu bersama Allah. Al-Qur’an sebagai penyambung hati jika engkau melangkah menuju kepada Allah.

Wahai saudaraku, sesungguhnya orang dungu itu menunggu kepastian, sedangkan orang berilmu itu menyertainya dan rela atas ketentuan. Janganlah engkau menanti kepastian dan merasa sedih terhadap kepastian itu. Sebab sikap bodoh seperti itu dapat menghancurkanmu.

Wahai saudaraku, janganlah engkau menjadi manusia yang tergila-gila dengan harta benda dan jangan hanya mengejar isi dunia saja. Jangan pula engkau bekerja hanya didasari atas kepentingan duniawi belaka. Perbuatan itu sungguh akan menghantarkan dirimu kepada kebatilan dan kecelakaan akhirat.

Rasulullah Saw. bersabda:

اِنَّ لِلَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مَلِكًا يُنَادِى كُلَّ يَوْمٍ غُدْوَةً وَعَشِيَّةً، يَابَنِى اَدَمَ لِدُوْا لِلْمَوْتِ وَابْتَولِلْخَرَابِ واجْمَعُوا لِلاَعْدَاءِ
“Sesungguhnya Allah mempunyai Malaikat yang tiap hari, pagi dan sore selalu memanggil "Wahai anak cucu Adam bersiap-siaplah untuk mati, bangkitlah untuk binasa, dan berkumpulah (bersatulah) untuk menghadapi musuh.”

Wahai saudaraku, orang beriman itu selalu memasang niat baik dalam setiap tingkah laku dan perbuatannya. Dia beramal di dunia dengan niat untuk kepentingan akhiratnya. Orang beriman selalu memakmurkan masjid, madrasah-madrasah, pesantren, dan selalu mengajak kaum muslimin untuk berbuat begitu. Orang beriman selalu membantu keluarga, membantu orang miskin, anak yatim, dan hanya semata-mata untuk kepentingan umat. Sebab dia yakin bahwa Allah akan membalas kebaikannya dengan berbagai kenikmatan, baik di dunia maupun di akhirat.

Orang beriman itu tidak beramal kerana kepentingan hawa nafsunya. Namun mereka berbuat sesuai dengan perintah Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an. Kalau anak cucu Adam telah sampai ke taraf ini, pasti dia akan selalu dekat kepada Allah. Hatinya tetap teguh bersama para nabi dan rasul-Nya. Dia selalu menerima ajaran yang datang dari Rasul-Nya dan menerapkan dalam setiap amal ibadahnya.

Orang beriman selalu berzikir (ingat) Allah, baik zikir lisan mahupun zikir hati. Alangkah senangnya hidup mereka. Sebagaimana yang dikisahkan Allah tentang ashabul kahfi: “Mereka itu dalam keadaan tidur dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.” (QS Al-Kahfi [18]: 18).

Sesungguhnya mereka itu adalah orang yang berakal. Kerana itu mereka selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Mereka adalah orang yang takut kepada Allah dan lebih mengutamakan perintah-Nya daripada kepentingan dirinya sendiri.

Wahai saudaraku! Sungguh celaka dirimu jika melakukan perbuatan sebagaimana yang dikerjakan oleh para penghuni neraka. Padahal dirimu menginginkan syurga. Hal itu membuktikan kerakusan yang tidak pada tempatnya. Engkau tidak akan pernah mendapatkan ара yang kau harapkan. Sebab jalan yang engkau tempuh itu menyimpang dari yang diperintahkan Tuhan mu. Janganlah engkau terpedaya oleh kenikmatan dunia, bahkan sampai menjadikan mu lupa kepada Allah. Tunggu saja, dalam waktu dekat kenikmatan duniawi yang berada di tangan mu itu akan dicabut oleh Allah. Dan, Allah akan merendahkan kehidupanmu hingga engkau benar-benar kembali tunduk dan patuh kepada-Nya.

Wahai saudaraku, jika engkau berada dalam kejayaan, maka manfaatkanlah kejayaanmu itu untuk bekal amal taat kepada-Nya. Gunakanlah kejayaan itu untuk mencari jalan menuju kepada jalan-Nya. Wahai saudaraku, ingatlah bahawa harta yang engkau miliki itu dapat membakar dan menghanguskan kulitmu di akhirat nanti. Maka belanjakanlah hartamu sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan sunah Rasul mu. Agar engkau menjadi sejahtera, dunia dan akhirat.

Wahai saudaraku, cepat-cepatlah engkau menuju kepada Allah. Berlarilah kepada Allah. Gunakanlah harta yang ada di tanganmu untuk alat menuju kepada-Nya, untuk menegakkan syariat-Nya, untuk taat kepada-Nya dan untuk mencari redha-Nya. Seorang mukmin itu harus tahu bahawa Al-Qur’an adalah Roh hidayah yang ada di alam ini, oleh kerana itu, antara orang muslim dan Al-Qur’an harus ada hubungan yang erat. Sebab Al-Qur’an adalah tali Allah yang kuat dan jalan yang lurus. Al-Qur’an sebagai rahmat untuk alam semesta dan sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur’an telah terhimpun dasar-dasar kebaikan dan petunjuk untuk membangun kehidupan dan meletakkan landasan ketenteraman di muka bumi ini.

Allah Swt. berfirman: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isrâ' [17] :9)”

Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani

SILA SHARE DAN SEBARKAN