Thursday, 25 September 2014
Tuesday, 23 September 2014
PERNYATAAN CINTA - JALALUDDIN RUMI
Pernyataan Cinta
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memamah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
[membujuk yang tercinta)
Jalaluddin Rumi
Thursday, 18 September 2014
ISTERI TELADAN DARI ZAMAN KHALIFAH AL-MANSYUR
ISTERI TELADAN DARI ZAMAN KHALIFAH AL-MANSYUR
Ada sebuah kisah menarik tentang hal kesabaran seorang isteri. Pada zaman Khalifah Al-Manshur, salah seorang menterinya, Al-Ashma’i, melakukan perburuan. Karena terlalu asyik mengejar haiwan buruan, dia terpisah dari kelompoknya dan tersesat di tengah padang sahara.
Ketika rasa haus mulai mencekiknya, di kejauhan dia melihat sebuah kemah. Terasing dan sendirian. Dia memacu kudanya ke arah sana dan mendapati seorang penghuni wanita muda dan jelita. Dia meminta air. Wanita itu berkata, “ Ada air sedikit, tetapi aku persiapkan hanya untuk suamiku. Ada sisa minumanku. Kalau engkau mau, ambillah.”
Tiba-tiba wajah wanita itu tampak siaga. Dia memandang kepulan debu dari kejauhan. “ Suamiku datang,” katanya. Wanita itu kemudian menyiapkan air minum dan kain pembersih. Lelaki yang datang itu lebih sesuai jika disebut “bekas manusia”. Seorang tua yang hodoh dan menakutkan. Mulutnya tidak henti-hentinya mengherdik isterinya. Tidak satu pun perkataan keluar dari mulut perempuan itu. Dia membersihkan kaki suaminya, menyerahkan minuman dengan khidmat, dan menuntunnya dengan mesra masuk ke kemah.
Sebelum pergi, Al-Ashma’i bertanya kepada wanita itu, “ Engkau muda, cantik, dan setia. Kombinasi yang jarang sekali terjadi. Mengapa engkau korbankan dirimu untuk melayani lelaki tua yang berakhlak buruk?”
Jawaban wanita itu mengejutkan Al-Ashma’i. Perempuan tersebut berkata, “ Rasulullah (SAW)bersabda bahwa agama itu terdiri dari dua bagian : SYUKUR dan SABAR. Aku bersyukur karena Allah telah menganugerahkan kepadaku usia muda, kecantikan, dan perlindungan. Dia membimbingku untuk berakhlak baik. Aku telah melaksanakan setengah agamaku. Kerana itu, aku ingin melengkapi agamaku dengan setengahnya lagi, yakni bersabar.”
Keberadaan para isteri sebagai partner suami menuntut isteri untuk bersabar dalam segala hal. Rasulullah SAW bersabda, “ Orang muslim jika dia bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguannya, maka dia lebih baik daripada orang muslim yang tidak mau bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguannya.” (HR. At-Tirmidzi: 2431)
MASYA'ALLAH....
Friday, 12 September 2014
MENJAGA LIDAH
Imam zunnun al Misri seorang wali Allah, katanya
" Manusia yang baik pada dirinya adalah manusia yang boleh menjaga lidahnya. "
Kata Ulama'
Anggota yang terbaik adalah lidah yang terburuk juga adalah lidah. Jika pandai menjaganya ianya akan jadi baik jika tak mampu menjaganya maka ia akan jd buruk.
Orang yang beriman kepada Allah dia tak akan cakap lepas.
Orang yang hatinya penuh dengan Al Quran mulutnya akan terjaga tak akan cakap perkara yang tidak baik.
Lori bunga kalau terbalik maka akan keluar bunga. Kalau lori bawa khinzir agak-agak kalau dia terbalik keluar bunga ke keluar khinzir? Begitulah gambaran di dalam hati kita.
Jika hatinya indah maka akan terkeluar perkara yang indah. Jika hatinya busuk maka yang terkeluar adalah perkara yang tidak indah.
-Syeikh Mohd Nazrul Abd Nasir Azhari-
Thursday, 11 September 2014
SURAH AL A'RAF AYAT 56
Allah subhana wa Taala berfirman: "Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang memperbaiki amalannya"
(Surah Al-A'raf : 56)
Sesungguhnya menghadapi dugaan dan cabaran dalam kehidupan itu adalah normal walaupun adakalanya hati kita amat terasa berat sewaktu menerimanya....
dalam hidup ini tiada suatu apa pun yang kekal abadi selain pencipta kita Allah yang Maha Esa....
Monday, 8 September 2014
Thursday, 4 September 2014
Surah An Nur ayat 35
Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayah pertunjuk Allah (Kitab Suci Al-Quran) adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam gelok kaca (gandil), gelok itu pula (jernih terang) laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, (iaitu) pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya (tetapi ia sentiasa terdedah kepada matahari); hampir-hampir minyaknya itu - dengan sendirinya - memancarkan cahaya bersinar (kerana jernihnya) walaupun ia tidak disentuh api (sinaran nur hidayah yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda): cahaya berlapis cahaya.
Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang dan peraturanNya) kepada nur hidayah-Nya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang dan peraturanNya) kepada nur hidayah-Nya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
(Surah An Nur ayat 35)
Subscribe to:
Posts (Atom)