Wednesday, 31 December 2014

SATU DALAM RASA

Dini nan dingin
sepi
tanpa kata
hanya
hati
jiwa dan roh bersatu
dalam rasa
dalam mimpi
atau jaga
tetap serupa


JADILAH SEPERTI LEBAH




Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” 
(Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peranan dan tugas apa pun yang dia pikul akan selalu membawa manfaat dan maslahat(kebaikan) bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”

Untuk menjadikan kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera sangat memerlukann manusia-manusia seperti itu. Dalam keadaan apa sekalipun, dia akan membuat yang terbaik; apa pun peranan dan tugas yang diberikannya, dia akan menjadi manusia dan keadaan di sekelilingnya menjadi bahagia dan sejahtera.

Maka, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah.

Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, “Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl: 68-69)

Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang mukmin, contohnya seperti ini:
Hinggap di tempat yang bersih dan menghirup apa hanya yang bersih sahaja.


Lebah hanya hinggap di tempat-tempat terpilih sahaja. Lebah sangat jauh berbeza dengan lalat. Lalat sangat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih yang mengandungi bahan madu atau nektar.

Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman:

Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)

Mengeluarkan yang bersih.
Siapa yang tidak tahu madu lebah. Semuanya tahu bahawa madu mempunyai khasiat yang banyak untuk kesihatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Lebah sangat kaya dengan kebaikan,sedangkan dari organ tubuh pada binatang lain, mereka hanya mengeluarkan sesuatu yang menjijikkan.


Begitu juga seorang mukmin, kita haruslah menjadi manusia yang produktif dengan kebaikan. “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan (khair), supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj: 77)

Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat “rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu rabbakum). Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.

Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia.

Tidak pernah merosakkan.
Seperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merosak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan kerosakan dalam apa-apa hal sekalipun: baik secara fizikal mahupun tidak.. Bahkan dia melakukan pembaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu.

Bekerja keras
Lebah adalah pekerja yang bekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat “menetas”), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras?

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7)

Kerja keras dan semangat pantang berundur itu lebih-lebih lagi dituntut lagi dalam menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang ramai manusia yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia –kecuali yang mendapat rahmat Allah– tidak suka jika dirinya rugi dalam menegakkan keadilan.

Bekerja secara jamaah dan tunduk pada satu pimpinan
Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman.

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)

Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu
Lebah tidak pernah memulakan serangan. Ia akan menyerang hanya manakala apabila terasa diganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari.

Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl. 

Wallahu a’lam


Saturday, 27 December 2014

SAMPAN KERTAS



Wahai
tenanglah
sampan kertasku comel
saat kupenuhi muatanmu
dengan impian indah
akan berlepas
melayari warna perairan
beralunan rasa

Saat terbias cahaya lembayung
dan bertembung wajah mentari
yang kian menjingga
luahkan padanya dalam diammu
apa yang ada di dada
di muatanmu, di pundak fikirmu
dari mana asalmu
adakah kamu sendiri tahu?

Norlidar
26.12.2014

Sunday, 21 December 2014

KASIH SAYANG SESAMA MUSLIM : AL HABIB UMAR 28.11.2014

بسم الله الرحمن الرحيم
Terjemahan oleh Habib Ali Zaenal Abidin Bin Abu Bakar Al-Hamid.
Segala puji bagi Allah SWT yang menghimpunkan kita dengan kemuliaan dan anugerah Allah untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah.
Nama-nama kamu semua sudah ditulis sebelum perkumpulan kamu di tempat ini, sebelum diciptakan dunia ini, kita semua, nama-nama sudah ditulis oleh Allah SWT untuk kami semua duduk bersama dengan kamu di tempat ini.
Adakah anda semua mengetahui kenapa Allah SWT mengumpulkan kita semua? Dan adakah anda semua tahu apa yang Allah inginkan daripada kita sedangkan (sementara), Allah Maha Kaya, dan kita sangat memerlukan kepada Allah. Sesungguhnya Yang Kaya dan Pemurah itu tidak memanggil kecuali untuk memberi pemberian daripada-Nya. Semoga Allah SWT memberikan kepada kita pemberian yang terbesar pada malam hari ini, dan memberikan kita anugerah kesungguhan untuk menumpukan matlamat kepada Allah SWT.
Dan marilah kita bersama-sama merenungkan sifat yang disifatkan kepada orang-orang yang beriman dan juga telah dijanjikan pemberian kepada mereka oleh Allah dan Allah tiada memungkiri janji-Nya.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, mereka antara satu dengan yang lain adalah saling kasih mengasihi dan tolong-menolong.” Dan dengan kadar ketinggian keimanan kita kepada Allah SWT, maka kamu hendaklah mengasihi kepada orang-orang beriman, dan kamu menaburkan kasih kepada yang tidak beriman agar beriman dan terselamat dari neraka.
Dan tidak terjadi kelemahan dalam diri kita untuk memberi kasih sayang pada orang beriman dan memberi kasih sayang pada orang tak beriman, melainkan (maka ini) disebabkan kelemahan iman yang ada. Moga-moga Allah memberi anugerah kepada kita akan hakikat keimanan.
Dan dalam membincangkan tentang mengasihi kepada orang-orang beriman ini diperlukan dari kita kesedaran dan kefahaman. Sesungguhnya mereka itu di sisi Allah SWT mempunyai pelbagai darjat dan juga kedudukan. Di antara mereka adalah bilamana tidak wujud kasih-sayang itu akan menjadi kufur, wal iya zubillah, kedudukan yang tinggi seperti itu ialah kedudukan para anbiya dan mursalin. Dan juga orang-orang yang hampir dan dekat dengan Allah SWT, yang mana dikatakan membenci kepada mereka itu sifat kemunafikan, sepertimana mereka itu ialah orang-orang Ansar, dan juga mereka terdahulu memeluk kepada ugama Islam daripada kaum Muhajirin. Dan kita membaca dalam hadis sahih Bukhari dan Muslim, cerita-cerita dan sifat-sifat tentang mereka. Di antaranya ialah tanda keimanan ialah kasih kepada orang Ansar, dan tanda kemunafikan ialah benci kepada orang Ansar. Barangsiapa yang mencintai mereka akan dicintai oleh Allah Ta’ala, barangsiapa yang membenci kepada mereka akan dibenci oleh Allah. Di antaranya ialah apa yang disabdakan Rasulullah ﷺ tentang Sayyidina Ali – “Tidak mencintai engkau wahai Ali kecuali orang yang beriman dan tidak benci kepada engkau kecuali orang munafik.”
Maka, dikatakan olehnya, “Tidak terangkat pedang aku kepada orang lain untuk ditegakkan kerana Allah SWT, walaupun itu yang dilakukan, melainkan bertambah di dalam diri aku keimanan kepada Allah SWT, dan kasih-sayang kepada Allah SWT dan tidak memberikan makan kepada aku makanan yang dipenuhi minyak samin yang sedap kepada orang munafik melainkan aku bertambah kebencian.”
Dan di antara mereka ada yang dianugerahi keilmuan dan pemahaman di dalam Al-Islam. Dalam hadis Nabi ﷺ bersabda, “Bukan dari golongan kami mereka orang yang tak menghormati orang yang lebih tua, mengasihi yang lebih muda dan menghormati kepada orang yang alim.”
Disabdakan oleh baginda Rasulullah ﷺ setelah memanggil kepada ahli keluarganya, maka dikatakan oleh baginda, “Tidak beriman sesiapa pun yang tidak mengasihi kamu semua kerana kamu adalah kerabat aku.”
Dan di dalam menabur kasih-sayang kepada orang-orang yang beriman, baginda Rasulullah ﷺ bercakap tentang sifat punca kehinaan seseorang adalah dengan merendahkan atau menghinakan orang lain. Di dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda, “Cukup seseorang itu adalah hina bilamana menghina kepada orang lain.”
Dan ini makanya kita dapat melihat kepada golongan-golongan tertentu yang ingin meninggikan darjat kepada sahabat Nabi Muhammad ﷺ, tapi pada masa yang sama, mereka adalah membenci kepada ahli keluarga Rasulullah ﷺ. Dan dengan demikian juga, kamu akan mengetahuiakan kejahilan seseorang yang mengangkat darjat ahli keluarga Rasulullah ﷺ dengan maksud menghina dan merendahkan kepada sahabat Rasulullah ﷺ.
Dan sungguh tidak dikatakan seseorang itu dalam golongan orang-orang nasbin atau nasibi (yakni orang-orang yang membenci kepada ahli keluarga Rasulullah ﷺ), mereka yang mengagungkan dan memuliakan para sahabat Rasulullah ﷺ seperti Sayyidina Abu Bakar.
Dan sungguh tidak digolongkan dalam golongan orang-orang ‘ratibi’, yakni orang-orang yang membenci kepada para as-sahabah bilamana dia mencintai dan menghasihi kepada ahli keluarga Rasulullah ﷺ seperti Sayyidina Ali, Sayyidatina Fatimah Zahra, Sayyidina Hassan, Sayyidina Hussein dan yang lainnya. Dan sungguh bukan termasuk daripada golongan ahli sunnah kepada yang mengasihi kepada sahabat dan membenci kepada ahlul bayt, dan maka ini adalah bukan ahli sunnah dan takkan mencium bau sunnah.
Barangsiapa yang tidak menyakini akan kasih-sayang kepada semua yang disebutkan tadi, sungguh di dalamnya ada kekurangan dalam keimanan, dan apatah lagi untuk menamakan dirinya ahli sunnah.
Dalil-dalil daripada Al-Quran dan juga al-sunnah yang menjadi saksi bahawa orang yang sifatnya seperti itu adalah tidak sempurna imannya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Sesungguhnya yang menjadi penolong kepada kamu itu ialah Allah SWT dan Rasul-Nya, dan juga orang-orang beriman dan bersedekah serta mengeluarkan zakat, sementara mereka berada di dalam rukuk.”
Dan panutan dan ikutan kita dalam hal ini ialah Nabi Muhammad ﷺ.Adakah kita dapat menggambarkan yang beliau itu membenci ahli keluarganya sendiri? Atau Nabi Muhammad ﷺ itu tidak suka untuk memuji kepada mereka? Ataukah dapatkah digambarkan kalau Nabi Muhammad ﷺ membenci kepada para sahabat? Ataupun tidak suka untuk mereka itu dipuji?
Kalau ada orang yang merasa berat untuk memuji kepada mereka, orang ini ikut siapa? Akan tetapi adanya orang dan pihak tertentu yang menabur fahaman yang keliru sehingga mengelirukan kepada orang ramai yang mana perbuatan mereka itu yang menimbulkan perkara tidak baik itu adalah termasuk golongan yang telah diberitakan bahawa tanda hampirnya hari kiamat ialah munculnya orang-orang yang mempermainkan dalam nas-nas untuk melakukan perkara yang tidak dibenarkan dalam agama.
Dikatakan bahawasanya apa yang berlaku daripada orang-orang yang mempermainkan agama ini bukan hanya pada zaman ini tapi zaman awal pun sudah ada orang-orang mempermainkan agama dengan dalil yang tidak ditepati dan diantaranya ialah apa yang pernah dikatakan oleh Sayyidina Farazdaq** ketika memuji kepada Sayyidina Ali – “Sesungguhnya agama ini adalah dimulai dengan orang ini (yakni Sayyidina Ali) dan sungguh agama ini daripada rumah orang ini dicapai oleh seluruh umat.” Dan dikatakan juga bahawasanya daripada sumber yang mana mencintai kepada mereka adalah merupakan keimanan dan membenci kepada mereka merupakan sifat kekufuran.
Dan kita merayu kepada Allah supaya Allah membasahi hati kita dengan keimananan yang mantap. Dan akan bangkit daripada majlis ini dalam keadaan hati kita mempunyai kasih sayang kepada semua orang yang beriman. Dan juga akan menguatkan kasih sayang kepada semua orang beriman secara amnya dan khususnya. Mereka yang diistimewakan daripada orang-orang beriman yang perlu dikasihi ialah para anbiya dan mursalin serta ahli keluarga, dan juga mereka para siddiqin, syuhada, dan orang-orang yang soleh. Semoga Allah menghimpunkan kita semua bersama dengan mereka. Amin.
Maka, hendaklah kamu semua mengetahui bahawasanya pegangan kami ini adalah mencintai kepada semua yang disebutkan sebentar tadi dan ini adalah ingin mengingatkan kepada golongan yang ingin menuduh kepada perkara-perkara yang tidak jelas, tidak berasas, bukan kerana kami ingin menunjukkan kemuliaan kami daripada mereka, akan tetapi atas dasar kasih sayang kami kepada mereka, atas dasar ikatan kami dengan mereka, maka kami perlu mengingatkan kepada mereka bahawasanya penghujung daripada kehidupan ini tiada yang mengetahui dalam keadaan apa, itu adalah yang menentukan kebaikan kita nanti bilamana penghujung daripada ajal ini tiba kepada kita.
Ini adalah merupakan satu ingatan bahawasanya kita mengharapkan moga-moga Allah SWT memberikan penghujung daripada kehidupan kita dalam keadaan hati kita ini dipenuhi kasih-sayang kepada orang-orang beriman yang secara khusus dan yang secara am, dan inilah yang kami harapkan dari Allah SWT. Berkata daripada Imam As-Syafie, “Saya ini kasih kepada orang-orang yang soleh walaupun saya tidak termasuk golongan daripada mereka. Harapan saya adalah untuk mendapat syafaat dengan berkat daripada mereka.”
Maka hendaklah kita juga dapat menghiasi diri dengan sifat yang disifatkan Allah Ta’ala dalam Al-Quran nul Kareem iaitu orang-orang beriman itu mengasihi antara satu dengan yang lain. Dan diteruskan sifat orang-orang beriman itu adalah menegakkan kebaikan, kerana ianya disukai Allah dan mencegah perbuatan yang mungkar kerana perkara yang mungkar adalah dibenci oleh Allah. Dan di antara perkara yang baik dan ma’ruf itu adalah perkumpulan kamu semua pada malam ini. Dan di antara perkara-perkara yang mungkar ialah apa yang tersimpan di dalam ‘handphone’ atau kaca tv daripada perkara-perkara yang mungkar – itu bahagian daripada perkara mungkar yang mesti dicegah. Diantaranya ialah membenci kepada orang beriman, atau pun merendahkan walaupun hanya seorang daripada mereka, walaupun hanya seorang daripada mereka, walaupun hanya seorang daripada mereka. Sesungguhnya Allah SWT yang memerhatikan kepada hatinya.
Ya Allah, bersihkan hati kami daripada perkara tersebut. Dan jadikan warna kepada kami adalah orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, iaitu dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, dengan dengan tidak dipandu atau diperintah untuk tunduk kepada yang di Timur atau yang di Barat ataupun orang yang ahli fikir atau sesiapa pun juga yang tidak mempengaruhi kepada kita untuk taat kepada mereka melainkan hanya taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Maka, saya akan akhiri dengan penghujung dan juga hasil atau buah bagi mereka orang-orang yang telah merealisasikan dirinya dengan sifat yang Allah sebutkan.
“Mereka itu adalah orang-orang yang dirahmati Allah.”
Ini yang dikatakan Tuhanku di dalam Al-Quran.
“Iaitu mereka itu adalah orang-orang yang dikasihi oleh Allah.”

Ya Allah jadikan kami daripada golongan mereka.
“Mereka itu adalah orang-orang yang dirahmati oleh Allah.”
“Mereka itu adalah orang-orang yang dirahmati oleh Allah.”
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Bijaksana.
Allah telah menjanjikan…
Allah telah menjanjikan…
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang beriman lelaki dan perempuan syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan tempat-tempat yang indah di syurga ‘Adn dan juga keredhaan daripada Allah Yang begitu Agung dan Besar, dan juga keredhaan daripada Allah Yang lebih Besar.
Alangkah manisnya kata-kata ini? Alangkah bersih dan manisnya pemberian daripada Tuhan Yang Maha Perkasa? Apakah hadiah yang ada di muka bumi ini di Timur dan di Barat apabila dibandingkan dengan pemberian Allah? yg diberikan oleh kerajaan atau yayasan? Maka tak ada apa pun pemberian yang boleh menandingi pemberian Allah.
Dan keredhaan daripada Allah Yang lebih Besar itulah kejayaan yang begitu jelas.
Wahai Yang tidak memungkiri janji, anugerahkan kepada kami semua pemberian-Mu itu. Jadikan kami orang-orang yang menghiasi diri dengan sifat-sifat yang Engkau sebutkan untuk mendapatkan janji yang Engkau janjikan. Dengan Rahmat-Mu Yang Maha Mengasihi.
Dan datang kepada kamu pada malam hari ini ramai daripada orang-orang yang datang dari pelbagai negara dan mereka adalah orang-orang yang berilmu. Dan juga hadir bersamu kamu ahli Parlimen Setiawangsa YB Dato Ahmad Fauzi bin Zahari. Dan semua yang hadir baik di sini baik daripada kalangan orang dewasa atau anak-anak muda yang membawa akan rahsia kemurniaan hati, dan sungguh Allah SWT melihat kepada hati kamu semua. Bagi Allah pemberian yang begitu luas, dan telah menjanjikan kepada kita semua bagi mereka yang duduk berzikir kepada Allah untuk dihapuskan dosanya dan digantikan dengan kebaikan. Moga-moga Allah meng’qabul’kan (menerima) kita semua. Jadikan kami semua orang-orang yang Kau qabulkan ya Allah. Setiap kami yang hadir di sini, tunjukkan wajah Nabi-Mu di hari kiamat. Tunjukkan kami wajah Nabi-Mu di hari kiamat. Tunjukkan kami wajah kekasih-Mu di hari kiamat. Seterusnya dilanjutkan dengan doa.
Nota: Mohon maaf dan teguran atas segala kekurangan. Mohon juga menonton video rakaman untuk rujukan terbaik.
Sumber : http://darulmurtadza.com/tausiyah-habib-umar-bin-hafidz-28-11-2014/

Friday, 12 December 2014

KASIH 21



Senyumanmu itu 
sungguh manis
ayu
memikat hatiku
menusuk ke dalam kalbu
seharian menari di mataku
mencuit di hatiku
sejambak rindu
harum selalu


Norlidar
12.12.2014

Sunday, 16 November 2014

SENTIASA BERSANGKA BAIK DENGAN ALLAH




Allah Subhana wa Taala berfirman :

"Seruanmu memanggil nama-Ku 
adalah jawapan-Ku"

"Kerinduanmu pada-Ku
adalah pesan-Ku untukmu"

"Segala upayamu untuk menggapai-Ku
pada hakikatnya adalah 
upaya-Ku menggapaimu"

"Ketakutan dan Cintamu
adalah simpul untuk 
mendapati-Ku"

Dalam keheningan
yang mengelilingi setiap seruan:
"Allah"
menanti seribu jawapan
"Di sinilah Aku"




Wednesday, 8 October 2014

KASIH 20



Usahlah pergi kasih
andai kumampu
Inginku menjadi bayangmu
seringkali bersama
ke mana jua
ikuti langkah kakimu
ke mana saja
biar aku
tanpa warna
asal bersama
selagi ada cahaya
usahlah pergi....

Norlidar
08/10/2014

Tuesday, 7 October 2014

SEMEKAR WARDAH



Senyumlah
semekar wardah
indah
harum jiwa 
tiada resah


Norlidar
07/10/2014

Thursday, 25 September 2014

KASIH 19



Kasih
aku ini makhluk-Nya
yang miskin segalanya
semua yang kukatakan kupunya
semua milik-Nya jua
aku hanyalah hamba-Nya
yang miskin hina

Norlidar

25/09/2014

Tuesday, 23 September 2014

PERNYATAAN CINTA - JALALUDDIN RUMI




           Pernyataan Cinta

Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.

Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.

Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.

Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memamah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.

Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.

Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
[membujuk yang tercinta)

Jalaluddin Rumi

Thursday, 18 September 2014

ISTERI TELADAN DARI ZAMAN KHALIFAH AL-MANSYUR


ISTERI TELADAN DARI ZAMAN KHALIFAH AL-MANSYUR

Ada sebuah kisah menarik tentang hal kesabaran seorang isteri. Pada zaman Khalifah Al-Manshur, salah seorang menterinya, Al-Ashma’i, melakukan perburuan. Karena terlalu asyik mengejar haiwan buruan, dia terpisah dari kelompoknya dan tersesat di tengah padang sahara.

Ketika rasa haus mulai mencekiknya, di kejauhan dia melihat sebuah kemah. Terasing dan sendirian. Dia memacu kudanya ke arah sana dan mendapati seorang penghuni wanita muda dan jelita. Dia meminta air. Wanita itu berkata, “ Ada air sedikit, tetapi aku persiapkan hanya untuk suamiku. Ada sisa minumanku. Kalau engkau mau, ambillah.”

Tiba-tiba wajah wanita itu tampak siaga. Dia memandang kepulan debu dari kejauhan. “ Suamiku datang,” katanya. Wanita itu kemudian menyiapkan air minum dan kain pembersih. Lelaki yang datang itu lebih sesuai jika disebut “bekas manusia”. Seorang tua yang hodoh dan menakutkan. Mulutnya tidak henti-hentinya mengherdik isterinya. Tidak satu pun perkataan keluar dari mulut perempuan itu. Dia membersihkan kaki suaminya, menyerahkan minuman dengan khidmat, dan menuntunnya dengan mesra masuk ke kemah.

Sebelum pergi, Al-Ashma’i bertanya kepada wanita itu, “ Engkau muda, cantik, dan setia. Kombinasi yang jarang sekali terjadi. Mengapa engkau korbankan dirimu untuk melayani lelaki tua yang berakhlak buruk?”

Jawaban wanita itu mengejutkan Al-Ashma’i. Perempuan tersebut berkata, “ Rasulullah (SAW)bersabda bahwa agama itu terdiri dari dua bagian : SYUKUR dan SABAR. Aku bersyukur karena Allah telah menganugerahkan kepadaku usia muda, kecantikan, dan perlindungan. Dia membimbingku untuk berakhlak baik. Aku telah melaksanakan setengah agamaku. Kerana itu, aku ingin melengkapi agamaku dengan setengahnya lagi, yakni bersabar.”

Keberadaan para isteri sebagai partner suami menuntut isteri untuk bersabar dalam segala hal. Rasulullah SAW bersabda, “ Orang muslim jika dia bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguannya, maka dia lebih baik daripada orang muslim yang tidak mau bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguannya.” (HR. At-Tirmidzi: 2431)


MASYA'ALLAH....


Friday, 12 September 2014

MENJAGA LIDAH


Imam zunnun al Misri seorang wali Allah, katanya
" Manusia yang baik pada dirinya adalah manusia yang boleh menjaga lidahnya. "


Kata Ulama'
Anggota yang terbaik adalah lidah yang terburuk juga adalah lidah. Jika pandai menjaganya ianya akan jadi baik jika tak mampu menjaganya maka ia akan jd buruk.

Orang yang beriman kepada Allah dia tak akan cakap lepas.

Orang yang hatinya penuh dengan Al Quran mulutnya akan terjaga tak akan cakap perkara yang tidak baik.

Lori bunga kalau terbalik maka akan keluar bunga. Kalau lori bawa khinzir agak-agak kalau dia terbalik keluar bunga ke keluar khinzir? Begitulah gambaran di dalam hati kita.

Jika hatinya indah maka akan terkeluar perkara yang indah. Jika hatinya busuk maka yang terkeluar adalah perkara yang tidak indah.


-Syeikh Mohd Nazrul Abd Nasir Azhari-

Thursday, 11 September 2014

SURAH AL A'RAF AYAT 56


Allah subhana wa Taala berfirman: "Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang memperbaiki amalannya"
(Surah Al-A'raf : 56)

Sesungguhnya menghadapi dugaan dan cabaran dalam kehidupan itu adalah normal walaupun adakalanya hati kita amat terasa berat sewaktu menerimanya....

dalam hidup ini tiada suatu apa pun yang kekal abadi selain pencipta kita Allah yang Maha Esa....




Monday, 8 September 2014

KASIH 18



Kasihku
telah lama berlalu waktu
daku terus di sini menantimu
baru kini kembali ceria
rindu kamu di hatiku
mekar merona

Norlidar
06.09.2014

Thursday, 4 September 2014

Surah An Nur ayat 35





Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayah pertunjuk Allah (Kitab Suci Al-Quran) adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam gelok kaca (gandil), gelok itu pula (jernih terang) laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, (iaitu) pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya (tetapi ia sentiasa terdedah kepada matahari); hampir-hampir minyaknya itu - dengan sendirinya - memancarkan cahaya bersinar (kerana jernihnya) walaupun ia tidak disentuh api (sinaran nur hidayah yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda): cahaya berlapis cahaya.
Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang dan peraturanNya) kepada nur hidayah-Nya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
(Surah An Nur ayat 35)

KASIH KITA




Kasih kita
berkembang mekar harum
berbuah rindu
dibelai bayu
singgah di awan gemawan
lalu turun
bersama rintik-rintik hujan
segarlah taman hati

Norlidar
16/07/2014


Tuesday, 12 August 2014

KASIH 17



Kasih
tujuh puluh daunan rindu
kususun rapi
di penjuru hati
raihlah....
setelah kauleraikan
kuncinya rasa
daku menanti
di balik sana

Norlidar
12.08.2014

Friday, 8 August 2014

SAAT PALING BAHAGIA SEORANG SUAMI



Seorang isteri bertanya kepada suaminya, “Apakah saat paling bahagia dalam hidup abang?”

Suaminya memandang muka isteri dan berkata, “Saat itu belum terjadi lagi..”

Si isteri terdiam sejenak.

Kemudian dia bertanya lagi, “Dan bila saat itu akan terjadi?”


Suaminya berkata : “Saat itu adalah hari di mana awak membuka pintu dan berkata kepada saya, “Abang, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” di dalam rumah kita di syurga..”

Rasulullah s.a.w pernah berdoa :

“Ya Allah, jadikan hamba-Mu ini mencintai orang yang beriman dan jadikanlah orang yang beriman mencintaiku.” (Riwayat Muslim no. 2491)

Firman Allah SWT :

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Surah At-Tahrim, ayat ke-6)

“Semoga Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan solat dan dia mengejutkan isterinya lalu si isteri mengerjakan solat. Bila isterinya enggan untuk bangun, ia percikkan air di wajah isterinya. Semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun di waktu malam lalu mengerjakan solat dan dia mengejutkan suami lalu si suami mengerjakan solat. Bila suaminya enggan untuk bangun, dia percikkan air di wajah suaminya.” (Sanad hadis ini shahih kata Asy-Syaikh Ahmad Syakir dalam tahqiqnya terhadap Al-Musnad)


QADAR ALLAH - TIADA YANG KEBETULAN




QADAR ALLAH  - TIADA KEBETULAN.

Allah Subahana Wa Taala berfirman: “Sesungguhnya Kami ciptaan segala sesuatu itu dengan ukuran yang rapi.”
(Surah Al-Qamar ayat 49)

dan


“Dan Dialah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu, iaitu menentukan keadaan makhluk itu dengan ketentuan taqdir yang sempurna.”
(Surah Al-Furqan ayat 2)


Semua perkara atau keadaan yang berlaku atau yang terjadi ke atas makhluk yang wujud di dalam alam semesta ini bukanlah suatu yang berlaku dengan sendirinya atau secara kebetulan. Ia adalah suatu yang telah dirancang dengan teliti dari semua segi, semua ukuran, semua sudut dan semua keadaan oleh Allah sebagaimana yang telah difirmankan dalam surah al-Qamar ayat 49. Begitu juga di dalam surah al-Furqan ayat 2. Setiap ketentuan Allah itu adalah Qadar-Nya.


Jadi fahamlah kita bahawa Qadar itu ialah ketentuan atau ketetapan Allah sejak azali lagi. Sejak azali bermaksud suatu yang tiada permulaan. Sesuatu yang tiada permulaan ialah sesuatu yang wujud sebelum wujudnya masa atau waktu. Kita perlu faham bahawa 'waktu' itu adalah makhluk Allah sebagai mana makhluk yang lain seperti manusia, binatang, tumbuhan, batu, air, udara, langit, cakerawala, malah mati juga adalah suatu makhluk.

Semua yang wujud dan yang berlaku adalah sudah ditentukan oleh Allah swt kerana Dia adalah ‘Khaliq’ iaitu Maha Pencipta. Dia boleh mencipta apa sahaja. Suatu yang berlaku itu seolah-olah suatu projek atau kertas kerja yang telah lengkap dengan objektifnya, cara kerjanya, masalah yang perlu dihadapi, cara mengatasi dan hasil akhir . Ini bermaksud semuanya telah dirancang lebih awal. Oleh itu menjadi kesalahan jika kita katakan apa yang berlaku keatas diri kita ini adalah secara kebetulan. Tiada istilah kebetulan dalam kamus hidup orang Islam. Semuanya telah ditetapkan.


Cuba lihat situasi berikut:

1. “Wah! Hari ini kita mendapat keuntungan yang besar. Kebetulan ada seorang jutawan telah menempah semua produk kita.”

2. Seorang pelajar sekolah rendah darjah satu telah meninggal dunia ditempat kejadian dalam suatu kemalangan. Seorang saksi telah berkata; “Kebetulan semasa budak tu melintas, sebuah motosikal telah membelok kearahnya dengan laju.”Sebenarnya tiada kebetulan, semuanya sudah di dalam tetapan Allah:


1. Allah telah menetapkan (Qadar Allah), hari ini orang itu mendapat rezeki yang banyak. Bersyukurlah kerana ia mungkin sebagai ujian atau anugerah dari Allah swt.

2. Allah telah menetapkan(Qadar Allah) ajal pelajar tersebut pada hari itu. Sesungguhnya Allah berupaya mengambil kembali apa yang telah dipinjamkannya. Tidak mengapa mengalirkan air mata tanda kesedihan tetapi tidaklah perlu terlalu kecewa sehingga bertindak melulu. Seolah-olah tidak redha dengan ketentuan Allah swt. Siapalah kita untuk tidak bersetuju dengan ketentuan-Nya.

Di dalam al-Quran menceritakan kisah Nabi Yusuf a.s sebagai pengiktibaran, tiada kebetulan malah ia adalah tetapan dengan perancangan yang rapi. Perencanaan Ilahi yang rapi ini terdapat pada ketentuan waktu, penentuan tempat, penentuan kadar dan sempurna dalam segala keadaan dan suasana;

Allah swt telah menetapkan Nabi Ya’kub a.s berkahwin lagi sehingga mempunyai Nabi Yusuf a.s dan saudaranya Bunyamin. Ini bertujuan supaya saudara-saudara Nabi Yusuf a.s yang tidak seibu denganya menaruh hasad dengki kepada beliau dan membuangkannya ke dalam sebuah telaga. Mereka tidak membunuh beliau supaya beliau dapat dipungut oleh pengembara-pengembara dan menjualkannya di Mesir; supaya beliau dapat dipelihara di dalam istana pembesar Mesir; supaya beliau dicintai oleh isteri pembesar itu; supaya beliau dapat mengatasi nafsu keinginannya; supaya beliau disumbatkan ke dalam penjara; Supaya beliau bertemu di dalam penjara itu dua orang pelayan raja; supaya beliau dapat menta'birkan mimpi mereka berdua .... Mengapa Yusuf a.s menerima keseksaan itu? Mengapa Nabi Ya'kub a.s juga turut terseksa? Mengapa Nabi Ya'kub hilang penglihatannya kerana terlalu dukacita? Mengapa Yusuf a.s yang baik dan bersih hati itu terseksa dengan berbagai-bagai penderitaan?

Kemudian selepas sekian masa berada di dalam 'azab penjara barulah pertama kalinya datang jawapan, iaitu kerana taqdir Ilahi telah menyediakan beliau untuk mengendalikan pemerintahan negeri Mesir dan umatnya, juga negari-negeri jiran di dalam tahun-tahun kemarau yang berlangsung selama tujuh tahun itu. Kemudian apa lagi? Kemudian supaya beliau menjemput ibubapanya dan saudara-saudaranya ke negeri Mesir supaya dari keturunan merekalah lahirnya umat Israel supaya mereka ditindas oleh Fira'aun; supaya dibangkitkan Nabi Musa as dikalangan mereka dengan segala taqdir dan tadbir Ilahi yang menyelubungi perjuangan hidupnya.

Begitu juga peristiwa perkahwinan Nabi Ibrahim a.s, datuk kepada Nabi Ya'kub a.s dengan Siti Hajar dari bangsa Mesir itu bukanlah satu peristiwa `personal', malah segala peristiwa sebelumnya yang berlaku kepada Nabi Ibrahim a.s itulah yang telah membawa beliau berpindah dari tanahairnya di Iraq. Kemudian beliau lalu di negeri Mesir supaya beliau mengambil Siti Hajar di sana. Siti Hajar seterusnya melahirkan Nabi Ismail a.s, supaya Ismail dan ibunya tinggal di Baitullahil-Haram; supaya dibangkitkan Nabi Muhammad saw dari keturunan Nabi Ibrahim a.s di semenanjung Tanah Arab. Iaitu sebuah negeri yang paling sesuai untuk memikul tugas membawa agama Islam. Supaya berlakulah selepas itu peristiwa yang paling agung di dalam sejarah umat manusia umumnya.

Setiap perkara dan kejadian ada hikmahnya, tetapi hikmah itu adalah suatu hikmah ghaib yang amat mendalam dan mungkin tidak ternampak kepada pandangan manusia yang singkat:

“Kamu mungkin bencikan sesuatu, sedangkan Allah menjadikan padanya kebajikan yang banyak.”
(Surah an-Nisa ayat 19)

“Dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu dan kamu mungkin sukakan sesuatu, sedangkan ia lebih buruk kepada kamu. Dan hanya Allah yang mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” 
(Surah al-Baqarah ayat 216) 

Semua Qadar Allah sudah tentu ada hikmah-hikmah disebaliknya. 

Allah tidak akan menjadikan sesuatu itu sia-sia. Malah sehelai daun yang gugur ke atas muka Bumi adalah di dalam pengetahuan dan perkiraan Allah. Di antara hikmat yang boleh difikirkan ialah, daun akan menjadi kompos atau baja kepada tumbuhan itu sendiri. Ia juga boleh memberi pengajaran kepada manusia yang berfikir bahawa setiap yang hidup pasti akan mati, setiap yang muda pasti akan tua dan gugur kerana lemah. Oleh itu manusia tidak perlu sombong kerana kesombongannya akan lenyap apabila tiba masa ia lemah. Mungkin ada banyak lagi hikmat-hikmat yang tidak dapat dijangkau oleh fikiran kita. Ini kerana fikiran manusia adalah terbatas. Idea-idea yang dia ada itu pun adalah ketetapan Allah sebagai suatu pengurniaan.


Kadang-kadang kita berasa benci suatu perkara itu berlaku kepada diri kita kerana dalam perkiraan kita ia adalah mencelakakan ataupun musibah. Sedangkan terdapat banyak hikmah-hikmah yang tidak ketahui sebagaimana telah dinyatakan di dalam surah an-Nisa’ ayat 19 dan surah al-Baqarah ayat 216 di atas.

Perlulah diyakini bahawa setiap ketetapan yang Allah jadikan ke atas diri kita adalah baik untuk kita kerana ia mengandungi hikmat-hikmat yang kadang-kadang tidak terlihat oleh kita.

Kadang-kadang manusia hanya nampak hujung tali sejarah yang dekat sahaja dan tidak nampak hujung tali sejarah yang jauh. Kadang-kadang natijah/hasil yang ditunggu di dalam usia mereka yang pendek ini tidak kunjung tiba. Mereka terlindung dari hikmah tadbir Ilahi dan membuat mereka tidak sabar, lalu diminta dipercepatkan, dan membuat mereka tidak redha dan kadang-kadang naik bosan, kecewa, rasa marah dan bersifat ragu-ragu serta marah. Sesungguhnya Qadha' Allah meliputi segala-galanya, yang halus dan yang mendalam.

Allah telah mengajar manusia seperti mana di dalam Al-Qur'an bahawa segala sesuatu telah ditentukan oleh takdir (Qadar) Ilahi supaya mereka menyerahkan urusan itu kepada Allah, supaya hati mereka tenteram dan tenang. Juga mereka berjalan bersama takdir Ilahi dengan perasaan yang harmoni dan mesra dalam penghidupan ini.

Wallahu'alam.

Tuesday, 5 August 2014

SIAPAKAH YANG MUFLIS DI AKHIRAT

Daripada Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah SAW. bersabda: “Tahukah kamu siapakah orang yang muflis itu?” Sahabat menjawab: “Orang yang muflis di kalangan kami ialah seseorang yang tidak memiliki dirham (wang) dan juga tidak memiliki harta.” Lalu Nabi SAW. bersabda:”Sebenarnya orang yang muflis dari kalangan umatku ialah seseorang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala sembahyang, puasa dan zakat, tetapi (dahulunya sewaktu di dunia) ia pernah mencaci maki si fulan, menuduh si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan pernah memukul si fulan. Maka akan diberikan kepada orang yang teraniaya itu daripada pahala kebaikan orang tadi dan begitu pula seterusnya terhadap orang lain yang pernah teraniaya , ia akan diberikan pula daripada pahala kebaikan orang tadi, sehingga apabila telah habis pahalanya sedangkan bebanan dosa penganiayaannya belum lagi dijelaskan (belum dapat dibayar semua), maka akan diambil daripada kesalahan orang yang teraniaya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, maka selanjutnya orang itu akan dicampakkan ke dalam api neraka.”
(Hadis Riwayat Muslim)

Keterangan:

Kita hendaklah berhati-hati dan berwaspada daripada sebarang dosa dan kesalahan. Kita hendaklah selalu meminta ampun kepada Allah s.w.t. dan hendaklah meminta maaf kepada orang yang teraniaya daripada perbuatan kita. Kita hendaklah meminta halal daripadanya ketika kita masih ada dalam dunia ini, walaupun terkadang kita terpaksa merendahkan diri dan terpaksa menyusun sepuluh jari untuk meminta maaf daripada orang-orang yang berkenaan.

Biarlah kita dipandang rendah atau hina di dunia ini, asalkan kita terlepas dari bebanan dosa pada hari kiamat nanti. Kita hendaklah bersedia menebus dosa dan kesalahan walaupun dengan maruah dan dengan harta benda yang ada, kerana kita takut jadi terlambat sehingga tiba saat kematian atau kematian orang yang teraniaya dari perbuatan kita, maka terpaksa kita berhadapan dengan orang yang berkenaan di Mahkamah Agung Rabbun Jalil, iaitu di padang Mahsyar nanti.

Pada kala itu, tiada seorang juga pun yang mahu menerima harta benda sebagai tebusan dosa. Yang mereka mahukan hanyalah bayaran daripada pahala ibadat yang telah kita lakukan di dunia dahulu, yang mana kita pun pada waktu itu sangat berhajat kepada pahala amalan tersebut. Baiklah kalau pahala yang ada cukup untuk menebus dosa. Kalau tak cukup, maka terpaksa kita menanggung bebanan dosa mereka ke atas bahu kita yang akan menjerumuskan kita ke dalam lubang api neraka.

Na’uzubillah min za lik.

Oleh Al-Ustaz Ahmad Fahmi Zamzam Al-Banjari An-Nadwi Al-Maliki
(Dipetik daripada kitab 40 Hadits Penawar Hati)

Monday, 28 July 2014

SALAM AIDILFITRI



SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI 
MAAF ZAHIR & BATIN

ASSALAMUALAIKUM

Setelah sebulan kita menunaikan puasa fardhu di bulan Ramadhan, tidak terasa masa berlalu begitu pantas. Terasa seperti tidak mahu bulan Ramadhan itu meninggalkan kita semua, bulan yang akan dirindui dan diharapkan moga ada kesempatan untuk menunaikan puasa fardhu pada tahun akan datang. Allah menjadikan 1 bulan yang indah untuk seluruh manusia merasainya dan merinduinya. Mog-moga diterima Allah puasa dan segala amalan serta dikurniakan Rahmat-Nya kemenangan dan menjadi di antara kekasih Allah yang bertakwa kepada kita semua.

Memperbanyakkan takbir memuji Allah Yang Maha Esa.




Sunday, 27 July 2014

KASIH 16


Wahai kasihku
wahai sayangku
tiadakah rindu?
walau hanya secebis penjuru
mengeringkah rindu?
tiada berbaki....
biarpun hanya sepercik
daku memanggilmu
perantara hati....
biarlah kesal hanya di hati
tak perlu dizahiri
takbir akan bergema
memanggil, memuja
memuji Ilahi
apa getar rasa di hati?

Norlidar
27/07/2014

Friday, 25 July 2014

KASIH 15



Kasihku
kutitipkan doa
berbunga rindu
kuhembuskan beriringan
angin nan mendayu
masihkah kamu di kamar beradu?
memintal mimpi
adakah bayanganku?
senyumanku dan kerlinganmu
seri mawar putih salju
tetap kurindu
saat mata bertatap
daku membisu
tersenyum kelu....

Norlidar
25/07/2014

Thursday, 24 July 2014

BERKAT MEMBACA BASMALLAH




Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya. Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."

Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan." Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah s.w.t. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah s.w.t., dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.

[Tanbihul_ghafilin]

Tuesday, 22 July 2014

DIAMPUNI DOSA YANG LALU


Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala kepada Allah maka diampunilah dosanya yang telah berlalu".

(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

DIJAUHKAN DARI API NERAKA 70 TAHUN


Dari Abu Sa'id Al Khudry ra. Rasulullah SAW bersabda: " Siapa pun yang berpuasa satu hari semata-mata kerana Allah maka dirinya akan dijauhkan dari api neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun kerana puasanya yang sehari itu".

(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Monday, 21 July 2014

HIJRAH DAN TAUBATNYA SEORANG PENDOSA (RIWAYAT/HADIS)



Dari Abu Said, iaitu Sa'ad bin Sinan al-Khudri r.a. bahwasanya Rasulullah S.A.W bersabda : "Ada seorang lelaki dari golongan umat yang sebelummu telah membunuh 99 orang manusia, kemudian dia menanyakan tentang orang yang teralim dari penduduk bumi, lalu dia ditunjukkan pada seorang pendeta. Lalu dia mendatanginya dan selanjutnya berkata bahawa sesungguhnya dia telah membunuh sembilan puluh sembilan manusia, apakah masih diterima untuk bertaubat. Pendeta itu menjawab: "Tidak dapat." Kemudian pendeta itu dibunuhnya sekali dan dengan demikian dia telah menyempurnakan jumlah 100 orang dengan ditambah seorang lagi itu.

Lalu dia bertanya lagi tentang orang yang teralim dari penduduk bumi, kemudian ditunjukkan pada seorang yang alim, selanjutnya dia mengatakan bahawa sesungguhnya dia telah membunuh seratus manusia, apakah masih diterima taubatnya.

Orang alim itu menjawab: "Ya, masih dapat. Siapa yang dapat menghalang-halangi antara dirinya dengan taubat itu. Pergilah engkau ke tanah begini-begini, sebab di situ ada beberapa kelompok manusia yang sama menyembah Allah Ta'ala, maka menyembahlah engkau kepada Allah itu bersama-sama dengan mereka dan janganlah engkau kembali ke tanahmu sendiri, sebab tanahmu adalah negeri yang buruk."

Orang itu terus pergi sehingga di waktu dia telah sampai separuh perjalanan, tiba-tiba dia didatangi oleh ajal kematiannya. Kemudian bertengkarlah malaikat itu untuk mempersoalkan diri orang tadi, malaikat kerahmatan dan malaikat seksaan - yakni yang bertugas memberikan kerahmatan dan bertugas memberikan seksa,

Malaikat kerahmatan berkata: "Orang ini telah datang untuk bertaubat sambil menghadapkan hatinya kepada Allah Ta'ala." Malaikat seksaan berkata : "Bahwasanya orang ini sama sekali belum pernah melakukan kebaikan sedikitpun."

Selanjutnya ada malaikat yang mendatangi mereka dalam bentuk seorang manusia, lalu dia dijadikan sebagai pemisah antara malaikat-malaikat yang berselisih tadi, yakni dijadikan hakim pemutusnya - untuk menetapkan mana yang benar. Ia berkata: "Ukurlah olehmu semua antara dua tempat di bumi itu, ke mana ia lebih dekat letaknya, maka orang ini adalah untuknya - maksudnya jikalau lebih dekat ke arah bumi yang dituju untuk melaksanakan taubatnya, maka ia adalah milik malaikat kerahmatan dan jikalau lebih dekat dengan bumi asalnya maka ia adalah milik malaikat siksaan."

Malaikat-malaikat itu mengukur, kemudian didapatinya bahawa orang tersebut adalah lebih dekat kepada bumi yang dikehendaki - yakni yang dituju untuk melaksanakan taubatnya. Oleh sebab itu maka ia dijemputlah oleh malaikat kerahmatan."

(Hadis Riwayat Muttafaq 'alaih)


[Petikan dari kitab Riyadhus Solihin karangan Imam Nawawi ra. yang sering disyarah setiap jumaat di majlis ilmu mingguan MTDM]


Maka janganlah kita dengan mudah menilai amalan seseorang kerana mungkin saja dia sempat bertaubat dan taubatnya diterima oleh Allah Yang Maha Mengasihani. Sebaiknya mendoakan kebaikan atas seseorang itu adalah lebih mulia daripada kita mengenangkan dosa-dosanya kerana kita sebagai makhluk Allah jua tak terlepas dari dosa setiap hari tanpa kita sedari.


Wallahu'alam.

Wednesday, 16 July 2014

PINTU SYURGA AR-RAYYAN


Dari Sahli Bin Sa'd ra. Nabi Muhammad SAW bersabda: " Sesungguhnya di dalam syurga itu ada sebuah pintu yang bernama Ar-Rayyan di mana nanti pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk syurga melalui pintu itu dan tidak seorang pun selain mereka yang boleh masuk melalui pintu itu; dimana penjaga pintu itu megucapkan " Mana orang-orang yang berpuasa?" Kemudian mereka pun berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang boleh masuk melalui pintu itu. Apabila mereka telah masuk syurga semua pintu itu ditutup; oleh kerananya tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut selain mereka itu"

(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Tuesday, 15 July 2014

DI HARI PERSANDINGANMU



Pada suatu masa yang ditetapkan...
Kita pasti dirisik..
Pertunangan sejak azali..
Di hujung hidup nanti..Berlangsungnya perkahwinanmu dengan maut..
Hantarannya..sakit dan nazak..
Tamu bertandang menghadiahkan esak tangis..
Pengantin dimandikan..
Dipakaikan baju cantik putih..
Wangian gaharu dan cendana..
Keranda jadi pelaminan..

Pengantin bersanding sendirian..
Di arak keliling kampung..
Berkompangkan azan dan kalimah kudus..
Akad nikahnya bacaan talkin..
Berwalikan liang lahat..
Saksi pula nisan-nisan..
Siraman air mawar..
Keluarga terdekat menepung tawar..

Tiba masa pengantin..
Menunggu sendirian..
Malam pertama bersama KEKASIH..
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan Dia menuntut janji..
Sucikah kita tatkala berpadu..
Pernahkah taubat sepanjang hayat..
Atau terkubur bersama dosa-dosa...
Dan Dia Kekasih itu..

Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka


~ PROF DR HAMKA ~

Tuesday, 8 July 2014

DIA



Dia
pernah rasa kecewa
pernah setia
pernah memanjakan
pernah dimanjakan
pernah dicinta dan mencintai
pernah melengkapi
pernah berbagi
pernah hatinya dilukai
dia juga
selalu bertahan
selalu punya harapan
selalu memberi
selalu membakar diri
tapi hakikatnya
cinta manusia tidak abadi
akhirnya dia sendiri
sekarang....
dia ingin bersama Dia
kekasih sejati

Norlidar
08/07/2014


Friday, 4 July 2014

MUNAJAT



"Jika kita mengetahui nikmat munajat kepada-NYA, maka kita tidak akan berhenti ulang bermunajat kepada-NYA terutama di bulan Ramadhan ini."


- [Al-Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid]

Wednesday, 2 July 2014

DOA CINTA



Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam.
Selawat dan salam ke atas Junjungan Besar Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga dan sahabat-sahabat Baginda SAW....


Ya 'Aziz...
jika rasa cinta adalah KETERTAWANAN
tawanlah aku ini dengan Cinta kepada-Mu
agar tidak ada lagi cinta yang lain yang dapat menawanku
selain Engkau

Ya Rahmaan Ya Rahiim...
jika Cinta adalah PENGORBANAN
tumbuhkanlah niat dari semua pekerjaanku
sebagai pengorbananku atas nama-Mu
semata-mata tulus untuk-Mu
dan bukan kerana yang selain-Mu
hingga akhirnya... aku ikhlas jua menerima apapun ketetapan-Mu

Ya Quddus... Ya Ghafuur....
jika rindu adalah rasa sakit yang tidak menemukan muaranya
penuhilah rasa sakitku dengan rindu kepada-Mu
agar tertebus segala khilafku....
terampun segala dosa-dosa lalu....
rayuku pada-Mu ya Rabb
jadikanlah kematianku sebagai muara pertemuanku dengan-Mu
maka jadikanlah pertemuan itu yang terindah
tak mungkin dapat kubayangkan
kerana seluruh alam raya akhirnya tunduk patuh kepada-Mu

Ya Latif...
jika sayang adalah sesuatu yang mempesona
ikatlah aku dengan pesona-Mu
agar damai senantiasa kurasakan
agar lembut hatiku untuk taat segala perintah dan larangan
agar lembut hatiku untuk patuh
agar selalu ada syukurku atas nikmat dari-Mu
agar terusan begitu, bersyukur selalu

Ya Allah...
jika kasih adalah kebahagiaan yang tiada bertepi
tumbuhkan kebahagiaan dalam hidupku
di saat kupersembahkan sesuatu atas nama-Mu
agar bertambah kasihku kepada mereka yang perlu

Ya Rahmaan...
dunia yang Engkau bentangkan begitu luas
bagai belantara yang tak dapat kutembus
di malam yang gelap gelita
agar tidak tersesat dalam menapakinya
berikanlah aku ini Nur cahaya-Mu

Ya Rahiim....
berikanlah alas kaki buat hamba-Mu ini
agar jalan yang kutapaki terasa nikmat
meski penuh dengan bebatuan runcing
penuh dengan duri yang tajam

Ya Allah...
hatiku hanya cukup untuk satu Cinta
jika aku tak dapat mengisinya dengan cinta kepada-Mu
kemanakah wajahku hendak kusembunyikan dari-Mu
kurayu kepada-Mu ya Rabb
suburkanlah keimanan dan kesabaran di jiwa hamba-Mu ini
kuatlah tawakalku
gandakanlah rasa syukurku atas apa saja takdir-Mu

Ya Rahim...
aku sedar semua ini milik-Mu
dan suatu saat, jika Engkau kehendaki semuanya
akan kembali jua kepada-Mu
aku serahkan kehidupanku kepada-Mu
tak mampu untukku bantah
tanpa-Mu akan hilang arah

Ya Malik...
didiklah hatiku
kuatkanlah imanku
tambahkanlah istiqamahku dalam ibadah
berikanlah aku redha-Mu dan syurga-Mu
lindungilah diri dan jiwaku dari murka-Mu
dan dari bahang api neraka-Mu

Aamiin... Ya Rabbal A'lamiin....


Friday, 27 June 2014

100 TIPS ISTIQAMAH AMALAN DAN MEMANTAPKAN IMAN

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Di sini ingin kongsikan tips bagaimana hendak istiqamahkan amalan kita, memantapkan iman kita, menambah kecintaan pada Ilahi, semoga kita semua sebarkan ilmu ini, agar rakan-rakan kita di luar sana, kembali ke jalan yg benar, berapa banyak manusia yang kalah dengan godaan syaitan dan nafsu apabila mereka lupa, lalai mengingati Allah SWT. InsyaAllah, Kita semua bernaung dibawah keredhaan Ilahi dan disayangi serta diberkati oleh Allah swt. Amiin Allahumma Amiin

100 Tips Istiqamah Amalan & Memantapkan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat
02. Sabar apabila mendapat kesulitan
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan
05. Jangan membiarkan hati dalam kesedihan
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan
08. Jangan iri hati dengan kekayaan orang
09. Jangan hasad dan iri atas kejayaan orang
10. Jangan sombong kalau memperoleh kejayaan
11. Jangan tamak kepada harta
12. Jangan terlalu ego akan sesuatu kedudukan
13. Jangan hancur kerana kezaliman
14. Jangan goyah kerana fitnah
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram
17. Jangan sakiti ayah dan ibu
18. Jangan usir orang yang meminta-minta
19. Jangan sakiti anak yatim
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid)
23. Lakukan solat dengan ikhlas dan khusyuk
24. Lakukan solat fardhu di awal waktu, berjemaah di masjid
25. Biasakan solat malam
26. Perbanyak dzikir dan doa kepada Allah
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunnah
28. Sayangi dan hormati fakir miskin
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah
30. Jangan marah berlebih-lebihan
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan
32. Bersatulah kerana Allah dan berpisahlah kerana Allah
33. Berlatihlah konsentrasi fikiran
34. Penuhi janji apabila telah di ikrarkan dan mintalah maaf apabila kerana sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan
36. Jangan percaya ramalan manusia
37. Jangan terlampau takut miskin
38. Hormatilah setiap orang
39. Jangan terlampau takut kepada manusia
40. Jangan sombong, takabur dan keras kepala
41. Selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian di sekitar
42. Berlakulah adil dalam segala hal
43. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah
44. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala
45. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran
46. Eratkan hubungan silaturrahim
47. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam
48. Berkata-kata pada perkara yang perlu
49. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya
50. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu
51. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur
52. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit batin
53. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga
54. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan
55. Hormatilah kepada guru dan ulama
56. Sering-sering berselawat kepada nabi Muhammad SAW
57. Cintai keluarga Muhammad SAW
58. Jangan terlalu banyak hutang
59. Jangan terlampau mudah berjanji
60. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara
61. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti membeli yang tidak berguna
62. Bergaullah dengan orang-orang soleh
63. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar
64. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu
65. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita
66. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi
67. Jangan membenci seseorang kerana fahaman dan pendiriannya
68. Jangan benci kepada orang yang membenci kita
69. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuai pilihan
70. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
71. Jangan melukai hati orang lain
72. Jangan membiasakan berkata dusta
73. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian
74. Jagalah amanah dengan penuh tanggungjawab
75. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan
76. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
77. Jangan membuka aib orang lain
78. Lihatlah orang yang lebih miskin dari pada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita
79. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana
80. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan
81. Jangan sedih kerana miskin dan jangan sombong kerana kaya
82. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara
83. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain
84. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara
85. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa
86. Hargai prestasi dan pemberian orang
87. Jangan habiskan waktu untuk sekadar hiburan dan kesenangan tanpa pengisian untuk diri di dunia & akhirat
88. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
89. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita
90. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fizik atau mental kita menjadi terganggu
91. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana
92. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita
93. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina
94. Jangan cepat percaya kepada kekurangan/keburukan teman kita sebelum dipastikan kebenarannya
95. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban
96. Sambutlah uluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan
97. Jangan memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri
98. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan
99. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan
100. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang

Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid : 
"Pilihlah yang Istiqamah. Istiqamah itu lebih baik dari seribu Karamah" 

"Tidak buat semua tidak mengapa,tapi jangan tinggal semua"

اللهمَّ صلِّ على سيِّدنا محمَّد وعلى آلِه وصحبِه وسلِّم