Thursday, 29 November 2012

DUA DALAM SATU

Petang ini kita boleh buat dua dalam satu...


sambil teruskan kerja,
atau semasa memandu..

USAH TERGESA-GESA

Wahai diriku

Solat itu adalah salah satu cara kamu berhubungan dengan Tuhanmu..

Lalu jika kamu berkomunikasi dengan yang diCINTAI mestikah kamu tergesa-gesa.

Sudah tentulah kita ingin memberi hanya yang terbaik dari segala yang baik.


Rendahkanlah suaramu, lunakkanlah hatimu...

Sesungguhnya Dia Yang Maha Mengetahui apa yang tersirat di dalam hati.

Apakah aku telah menjadikan solatku satu hal yang penting? Dan berusaha menjadikannya yang terbaik, kusyuk??




USAH MUDAH TERPEDAYA


Diwaktu suka dan duka...
INGATlah Allah tetap dekat & bersedia menerima kita
walaupun kita membelakangi atau menduakan keEsaanNYA


Bertaubat dari dosa-dosa lalu dan moga-moga kita diampunkanNya...



Tuesday, 27 November 2012

Wahai hatiku...

Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung (Ali Imran : 173)




Monday, 26 November 2012

SEMALAM


Semalam...
Telah pun lama berlalu
Pergi meninggalkanku dan kamu dan kamu...
Dia tidak pernah menungguku... ataupun kamu

Semalam pergi jua
Bersama angin bertiup senandungnya tak berkidung
Bersama dedaunan yang gugur lalu mengering
Bersama hujan merembes tempias ukiran hati
Bersama pelangi indah kuntum kembang senyum harum
Bersama layarnya biduk jeti tinggal sepi

Ingin rasanya hatiku
Menjaring lagu yang mendayu
Menggilap dedaunan berminyakkan kasturi
Menadah tempayan jiwa buat subuhku nanti
Membisik hati tertawannya pada budi
MenantiMU melayarkanku ke sana

Indah...
Setelah daunan pintu terbuka
Seindahnya terpaan nyaman ke wajah membelai
Sedamai cinta salamnya mencuit hadir
Mendayu rindu di beranda terukir
Kelopaknya kembang seharum setanggi


Wednesday, 21 November 2012

MIDDLE PERSON

Middle person, that's who we are...

I wish I could be here...
Sitting there with a book at my hand to read...
But... Alhamdulillah... I'm here, taking the honour to be a middle person..
Indeed, we are just a middle person between our creator... the BIG BOSS

In life, there is so many amanah/reponsibility that we have to honour...
Whoever we are... whatever we do, we are just a middle person...
Either to pass messages through or
we just a person who need to pass our services...
Life is about servicing... We always thought we servicing customers, family, friends and peoples around us. 
But... the fact is, we actually servicing HIM... as his slaves..

insya Allah..


Tuesday, 20 November 2012

HIKMAH KEMATIAN



Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Apakah anda tidak menyadari bahawa hari-hari yang anda lewati justru semakin mendekatkan anda kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?

Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.

Coba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.

Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati; Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)

Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang [dengan kematian]; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan. Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahwa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak menyenangkannya ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahwa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahwa kematian itu sedang menunggunya!

Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini: anda dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara, tertawa; semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan bagaimana keadaan dan bentuk tubuh anda setelah anda mati nanti.

Dimulai saat anda menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh anda yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.

Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.

Sementara itu, keluarga dekat anda akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas anda di kantor akan dibuang atau diarsipkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.

Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteri-bakteri dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut; hal tersebut terjadi dikarenakan ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad renik ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung dikarenakan tekanan gas yang terjadi di sekitar diafragma. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi kerangka.

Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.

Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda – atau lebih tepatnya, jiwa anda – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda berakhir. Sedangkan sisa dari anda – tubuh anda – akan menjadi bagian dari tanah.

Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?

Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting

Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia; seharusnya menyadarkan dirinya bahwa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus menyadari bahwa ia memiliki suatu eksistensi di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus paham akan kematian tubuhnya - yang ia coba untuk miliki seakan-akan ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini -. Tubuh yang dianggapnya sangat penting ini, akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.

Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang dapat mengingatkannya [akan kematian]. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang mereka [yang mati] alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:

Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)

Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.

sumber:
http://www.facebook.com/pages/MENJEMPUT-KEMATIAN-DENGAN-HUSNUL-KHOTIMAH/113139939063

Sunday, 18 November 2012

Reflection

What other people say
 is a reflection of them...

    ...Not You...





MYSTERY OF LOVE




Loves.
In love, there is no coincidence
The soul will recognize each other


SENJA

Di suatu senja
Kita merentas batas masa
Mungkin kerana kilau cahaya
Senja pun tak mungkin berlama
Mengusik hatiku yang lara

Di suatu senja
Bila hati terasa kehilangan
Kerana kasih dilamar cinta
Sayang pun hilang ke mana
Bepergian sebelum pudar warna

Di suatu senja
Aku terkaku tanpa rasa
Mencarimu perih tanpa suara
Bergema hanya di jiwa
Akan berpatah arahkah rasa

Ya Allah, temukanku dengannya
Mungkinkah di Syurga



Thursday, 15 November 2012

KETAMPANAN AKHLAK


Jika ketampanan wajah dijadikan senjata untuk memikat hati wanita.
Maka jangan menyesal jika suatu saat mereka akan mudah berpaling kepada yang lebih tampan.

Jika kekayaan harta dijadikan senjata untuk memikat hati wanita.
Maka jangan menyesal jika suatu saat mereka akan mudah berpaling kepada yang lebih kaya.

Jika kedudukan dan jawatan dijadikan senjata untuk memikat hati wanita.
Maka jangan menyesal jika suatu saat mereka akan mudah berpaling kepada yang lebih yang lebih tinggi kedudukannya.

Jika manisnya rayuan kata-kata dijadikan senjata untuk memikat hati wanita.
Maka jangan menyesal jika suatu saat mereka akan mudah berpaling kepada yang lebih pintar dalam rayuan.

Oleh karena itu...

berbajulah dengan ketakwaan anda kepadaNya.
bersopanlah dengan kesopanan dan kelembutan dalam bertutur kata.
Tegaslah dengan keramahan dalam bersikap.
Hiasilah hati dengan kemuliaan akhlak dalam pergaulan.

Jika hal itu direalisasikan...

Maka wanita akan lebih setia.
Maka wanita akan lebih taat dan patuh selagi tidak melanggar syariat
Maka wanita akan merasa bahagia karena dimuliakan.

Dan itulah sebenarnya keinginan wanita...

Didampingi seorang lelaki yang akan mampu menasihati.
Didampingi seorang lelaki yang akan mampu membimbingnya
Didampingi seorang lelaki yang akan mampu mengingatkannya untuk pertambahan iman di hati
Didampingi seorang lelaki yang akan mampu membawa wanita menuju Redha-Nya.





Sungguh tiada terlukiskan betapa bahagianya wanita jika lelaki benar-benar memperlakukan mereka seperti itu.


Wallahu'alam

Friday, 9 November 2012

DI SINI


Di sini, kuterdiam
Menunggu sang penjaga hati
Di sudut ini...
Kumenanti sang cinta datang menghampiri

Di setiap hariku...
Kumemohon, agar cintaMU mengindahkan hidupku

Di setiap lelahku...
Kubisikkan untaian rasa
Mengadukan padamu segala resahku

Di sini...
Aku masih ada...
Namun aku tak dapat merangkai kata
Untukku jadikan syair indah tentangnya
Hanya titisan rasa yang hadir
Doaku tanpa lafaznya

Setiap hari...
Aku hanya bisa berkata pada Ilahi
Apa esok, masihkah kupunya rezeki?
Untukku hitung segala hutang dan janji-janji
Ikrar yang kudus
Menghamba diri dengan cinta
Berkorban untuk cinta
Berharap hanya padaNYA

sehari dan ke sehari seterusnya....



Norlidar
08.11.2012
11.00 pm


Tuesday, 6 November 2012

KOTA KELAHIRANKU

Dingin
Kota kelahiranku
Disapa rahmatMU
Buat membilas debu-debu lumpur
Di Kuala Kosmopolitan

Beku
Begitu jalanan sekitar jantungmu
Menerbitkan resah
Menggamit amarah pemandu
Menyerang hati yang membeku

Lantas...
Mereka menyerangmu
Apa salahmu pada mereka
Sedangkan mereka yang bawa sengketa
Mereka yang berhijrah ikut penjajah
Menjajah, meratah mengikut hawa

Aku
Cepat-cepat mahu berlalu
Tak mahu berlama di situ
Kerana ku tahu pendatang kota bawa nanah
Lalu kota kelahiranku dipersalah
Oh Kuala Lumpur
Mereka yang menghidupkan amarahMU

Norlidar
06.11.2012 - 12.20am

BIARKAN

Biarkan...
Biarku sendiri
Menghempas rinduku pada yang tiada
Biarkan saja
Biarlah berlalu pergi
Bersama angin yang mengirimkan awan
Sebelum hujan menyiram bumi

Biarkan...
Biarku sendiri
Mengambus asakan rasa ini lagi
Biarkan saja
Biarlah tertanam dalam
Bersama kompos dedaunan usang
Sebelum kutambah bersama pasir dan tanah seni

Ingin kusemai pohonan kasturi
Biar harum mekar cinta di taman seni...

Norlidar
06.11.2012
3.00am